La Liga Dalam pernyataan resminya, La Liga mengecam keras tindakan rasis yang dialami Lamine Yamal saat pertandingan El Clasico di Santiago Bernabéu. Insiden ini menjadi sorotan dan menunjukkan perlunya tindakan tegas untuk mengatasi masalah rasisme dalam sepak bola Spanyol. Tindakan rasis yang dialami Lamine Yamal tidak dapat ditoleransi. La Liga menyerukan kepada semua pihak untuk melawan segala bentuk diskriminasi IDNSCORE.
Dilansir dari Barca Universal, pada pertandingan yang diadakan pada 27 Oktober, Lamine Yamal penyerang berbakat berusia 17 tahun dari Barcelona, mengalami rasisme dari sejumlah pendukung Real Madrid. Ketika Yamal merayakan gol ketiga Barcelona pada menit ke-77, sorak-sorai dan cibiran rasis mengalir dari barisan depan tribun.
Tindakan tersebut tidak hanya merugikan pemain muda ini, tetapi juga mencoreng reputasi sepak bola sebagai olahraga yang seharusnya bersifat menyatukan.
La Liga Tanggapan La Liga dan Real Madrid
Menanggapi insiden ini, , yang dipimpin oleh Javier Tebas, tidak tinggal diam. Mereka berkomitmen untuk melaporkan kejadian tersebut ke Unit Kejahatan Kebencian di Brigade Informasi Kepolisian Nasional. Dalam pernyataannya, menegaskan bahwa perilaku rasis tidak dapat ditoleransi dan berjanji untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan.
Real Madrid juga tidak ketinggalan dalam memberikan tanggapan. Klub ini segera mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakan rasis tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi individu-individu yang terlibat.
Ini menunjukkan bahwa baik maupun Real Madrid sepakat bahwa tindakan rasisme harus diberantas dari olahraga yang mereka cintai ini.
Pernyataan Resmi La Liga
La Liga mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras insiden rasisme tersebut. Mereka menyatakan:
“Sehubungan dengan peristiwa yang terjadi selama pertandingan Real Madrid CF – FC Barcelona, di mana perilaku rasis yang tidak dapat ditoleransi, akan segera melaporkan penghinaan dan gerakan rasis yang ditujukan kepada pemain FC Barcelona ke Unit Kejahatan Kebencian dari Brigade Informasi Kepolisian Nasional.”
Dalam pernyataan tersebut, juga menekankan komitmennya untuk melawan segala bentuk perilaku kebencian, baik di dalam maupun di luar stadion. Mereka menyatakan bahwa tidak ada tempat bagi diskriminasi dalam olahraga, dan tindakan tersebut harus diatasi dengan tegas.
Insiden rasisme terhadap Lamine Yamal adalah pengingat bahwa diskriminasi masih menghantui dunia sepak bola. Meskipun banyak upaya telah dilakukan, masalah ini bersifat sistemik dan membutuhkan solusi dari semua pihak. Tindakan rasis terhadap Lamine Yamal bukan hanya menyerang individu, tetapi juga merusak citra sepak bola.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang baik. Rasisme adalah penyakit yang harus dibasmi, semua pihak, mulai dari pemain, pelatih, ofisial, hingga penonton, harus berperan aktif dalam memerangi rasisme.
Mengedukasi dan Mendorong Perubahan
Komitmen La Liga untuk melawan rasisme tidak hanya terlihat dalam tindakan hukum, tetapi juga dalam upaya edukasi. Liga ini berupaya untuk melibatkan klub-klub dalam program-program yang mendidik para penggemar tentang pentingnya menghormati satu sama lain, terlepas dari latar belakang etnis atau ras. Melalui kampanye edukasi dan kesadaran, diharapkan penggemar dapat memahami dampak negatif dari kata-kata dan tindakan mereka.
Dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati, kita bisa bersama-sama memberantas rasisme dari sepak bola. Mari kita dukung Lamine Yamal dan semua pemain lainnya yang berjuang melawan diskriminasi. Sudah saatnya untuk bersatu dalam melawan kebencian dan merayakan cinta untuk sepak bola!