Pupus Sudah Harapan Timnas Wanita Sepak Bola Australia Setelah Kalah Dari AS. Mimpi Matildas untuk meraih medali di Olimpiade Paris 2024 pupus sudah. Kekalahan telak dari Amerika Serikat pada Rabu malam di Marseille membuat harapan mereka semakin tipis.
Kemenangan Kanada atas Kolombia kemudian memastikan petualangan Matildas di turnamen ini harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. LGODEWA
Gol-gol cepat dari Trinity Rodman dan Korbin Albert menghancurkan pertahanan Australia yang biasanya solid, dan gol telat dari Alanna Kennedy tidak cukup untuk menyelamatkan mereka.
Sejarah selalu mencatat dominasi Amerika Serikat atas Australia dalam 34 pertemuan sebelumnya. Satu-satunya kemenangan Matildas terjadi enam tahun lalu di Seattle.
Di Olimpiade terakhir, kedua tim bermain imbang di babak penyisihan grup, namun Amerika Serikat keluar sebagai pemenang dalam perebutan medali perunggu. Kini, dengan tiket perempat final dalam genggaman, Matildas dihadapkan pada tantangan berat untuk membalikkan keadaan di Stade Vélodrome.
Pertandingan langsung memanas sejak menit awal. Amerika Serikat langsung menekan pertahanan Australia dengan intensitas tinggi. Sayangnya, Samantha Coffey harus meninggalkan lapangan akibat kartu kuning di awal pertandingan. Meski demikian, serangan Amerika Serikat terus memberikan peluang yang membahayakan gawang.
Mackenzie Arnold, yang dikenal dengan julukan “Jendral Pertahanan”, tampil gemilang dengan sejumlah penyelamatan krusial. Ia berhasil menepis tembakan-tembakan berbahaya dari Trinity Rodman dan Crystal Dunn, serta menunjukkan refleks yang luar biasa dalam menepis sundulan Lindsey Horan.
Keputusan Kontroversial Hancurkan Mimpi Matildas
Matildas bangkit dari keterpurukan setelah kekalahan memalukan di laga sebelumnya. Menghadapi Amerika Serikat, mereka bermain dengan disiplin tinggi dan semangat juang yang luar biasa. Dengan formasi bertahan yang rapat, Matildas berhasil membuat Amerika Serikat kesulitan mengembangkan permainan. Strategi bertahan yang diterapkan terbukti efektif dalam meredam gempuran serangan lawan. LGODEWA
Kesalahan fatal terjadi pada menit ke-44. Sundulan Sophia Smith yang awalnya membentur tiang gawang, kemudian disambar oleh Trinity Rodman yang dengan tenang menaklukkan Mackenzie Arnold. Gol ini menjadi pukulan telak bagi Matildas. Keputusan wasit yang mengesahkan gol tersebut semakin menambah kekecewaan timnas wanita Australia. Tony Gustavsson pun tak bisa menyembunyikan kemarahannya.
Ketidakpastian menyelimuti stadion. Saat pertandingan hendak dilanjutkan, wasit François Letexier menghentikan sejenak permainan. Ia terlihat berdiskusi panjang dengan tim VAR. Setelah beberapa saat, keputusan akhir pun diumumkan: gol tersebut sah! Keputusan kontroversial ini membuat pelatih Matildas, Tony Gustavsson, tampak frustrasi dan harus menerima kartu kuning sebagai bentuk protesnya.
Harapan Sirna
Demi mengejar ketertinggalan, Matildas bermain lebih terbuka di babak kedua. Pelatih Gustavsson memasukkan pemain-pemain berpengalaman untuk memperkuat lini serang. Namun, strategi menyerang ini juga membawa risiko.
Amerika Serikat, yang bermain lebih sabar, berhasil memanfaatkan kesalahan pertahanan Matildas. Sebuah serangan balik cepat diakhiri dengan gol spektakuler dari Korbin Albert yang melepaskan tembakan keras dari jarak jauh. Pupus Sudah Harapan Timnas
Meskipun Amerika Serikat unggul dua gol, semangat juang timnas Australia tidak padam. Mereka terus berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Akhirnya, di masa perpanjangan waktu, bek tengah Alanna Kennedy berhasil mencetak gol penyeimbang.
Nasib Matildas di Olimpiade Paris 2024 ditentukan oleh hasil pertandingan lain. Meski berhasil menyamakan kedudukan, kekalahan Kanada atas Kolombia memastikan langkah Matildas terhenti di babak penyisihan grup.
Disisi lain timnas Kanada harus kehilangan enam point, setelah mendapatkan sanksi akibat dugaan penggunaan drone dari official Les Rouges. LGODEWA